Kamera DSLR (Digital Single
Lens Refleks)
Kamera digital yang
menggunakan mechanical mirror system dan pentaprisma unuk mengarahkan cahaya
dari lensa menuju optical viewfinder yang berada pada kamera.
Kamera DSLR tidak lagi
menggunakan film karena telah digantikan oleh CMOS image sensor. Sehingga hasil
foto yang didapat, dapat dengan mudah di cetak karena telah menggunakan
teknologi digital. Biasanya hasil foto akan di masukan pada sebuah MMC (multi
media card).
Kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1
untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk
melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR (Single Lens
Reflex)
Kamera yang
menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya
menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan
fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti
hasil fotonya. Kamera SLR menggunakan film sebagai medium penangkap.
·
Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50
mm dan memberikan karakter bidikan natural.
·
Lensa Sudut-Lebar
(Wide Angle Lens ). Lensa jenis ini dapat
digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa
ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan
menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak
orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran
lensa ini beragam mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
·
Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide
angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan
180 derajat. Gambar yang dihasilkan
melengkung.
·
Lensa Tele. Lensa tele merupakan
kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit
sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke
atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan
sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan
untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
·
Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa
wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa
ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan
yang dibutuhkan.
·
Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan
untuk memotret benda yang kecil.
DEPRTH OF FIELD
Depth of field adalah jumlah jarak antara
subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam
sebuah foto.
Misalnya,
jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak
pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas
kemudian makin ke belakang makin kabur.
Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar
tersebut tidak sesuai dengan subjeknya.
Depth of
field sangat tergantung pada :
·
Diafragma. Semakin
kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan
penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal.
·
Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length, semakin sempit
depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang
sangat besar.
·
Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya,
semakin sempit depth of field yang dihasilkan.
finish, thanks for watching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar